Rabu, 02 Oktober 2013

Tentang Kamu Bukan Dia

Edit Posted by with 4 comments


Pagi ini aku jauh jauh jauh lebih baik dari kemarin. Bahagiaku ketika bangun tidur tak lagi mengingatnya! Ah sudahlah.... aku lelah kalau lagi-lagi harus menceritakannya :) kali ini aku mau menceritakan sosok yg begitu istimewa. Dia tak pernah menyakitiku , dia selalu ada untuk aku dan dia selalu membuatku tersenyum di kala aku menangisi kamu, HAHA. Betapa bodohnya aku ini!

Mungkin ketika sebagian dari kamu membaca ini. Kesimpulannya hanya satu , kalau aku memang benar-benar bodoh. Aku pun  merasa demikian , tapi apa yg kamu benar-benar tahu tentang aku ? Kita kan tak saling mengenal. Tapi itulah hak-mu untuk berkomentar :)

Mungkin ketika aku menuliskan ini , aku baru sadar akan sosokmu. Sebelumnya aku pun sudah menyadari tapi lagi-lagi aku terlalu mengabaikan. Ah! bodoh lagi kan aku ini,hehe. Kamu dan aku sudah mengenal cukup lama, sudah bertahun-tahun kita berteman baik.

Yang aku tahu, kamu mempunyai perasaan lebih terhadapku. Bahkan mungkin kamu terlalu setia menungguku selama ini. Ketika aku memiliki kekasih, kamu tetap setia menunggu. Kamu bodoh!!!! Kenapa bisa-bisanya menunggu aku ? :') Tapi mungkin itu lah perasaanmu,itu hak-mu. Maaf...

Ketika aku bersedih,ketika aku merasa disakiti olehnya. Kamu selalu ada, kamu selalu menyediakan bahumu untuk aku berkeluh kesah kepadamu. Dan kamu tetap menerimanya dengan baik :') . Mungkin aku merasa jadi perempuan paling bodoh ketika harus menangisi dia yg menyakitiku , padahal di dekatku ada kamu yg setia. Iya kannn aku bodoh ? Bodoh terlalu sering mengabaikanmu.

Disaat aku senang , aku tak mencarimu.. tapi ketika aku sedih, aku butuh sosokmu. Aku jahat! Aku bodoh! Aku memaki diriku sendiri. Tapi tetap saja... kamu dengan tulusnya tak mempermasalahkan itu.
Kalau kamu ada,aku mengabaikan.. ketika kamu hilang, aku mencarimu. Hah!!! Mungkin ini semua balasan, ketika kamu merasa tersakiti atas sikapku... aku pun tersakiti olehnya. Maaf kan aku :')

Aku begitu merasa nyaman jika berkeluh kesah kepadamu. Dan kamu pun seakan berusaha membuatku untuk tidak menangis lagi. Terimakasih yaaa.... Maaf jika hanya dari tulisan ini aku bisa berkata.
Maaf pula kalau sampai detik ini perasaanmu masih sama terhadapku tapi perasaanku tak sama denganmu. Terkadang logikaku menerimamu...tapi hati ini belum bisa.  Aku tak ingin menjadi perempuan yg menyesal pada akhirnya harus kehilanganmu sebagai kekasih tapi yg aku ingin kamu tetap ada menjadi teman :)