Kamis, 26 November 2015

Aku Rindu Percakapan Malam Itu

Edit Posted by with 1 comment
Aku menatap nanar langit-langit kamar. Sesekali coba untuk memejamkan mata, rasa kantuk belum juga datang. Dan ku coba untuk merubah posisi tidurku, namun masih tetap saja aku sulit untuk tidur. 
Mungkin karena hari ini tak lagi seperti hari-hari kemarin. Mungkin juga karena siang tadi aku mencicip secangkir kopi sehingga badan dan mataku terjaga meski jam dinding kamar sudah menunjukan pukul dua belas malam. 
Sedari tadipun, aku belum menerima pesanmu meski sekedar untuk mengingatkan aku makan malam. 
Ah, aku rindu kamu, sayang.... 
Bahkan segelintir cerita yang selalu aku dan kamu habiskan di waktu malam. 
Aku dan kamu tak pernah diam untuk saling berbagi cerita yang aku dan kamu alami dalam waktu sehari. 
Walaupun banyak malam yang aku dan kamu lalui dalam perdebatan, keributan yang membuat aku dan kamu sadar. Yang sudah aku dan kamu lakukan sebuah kesalahan. 
Aku tahu kini kamu sedang larut dalam kesibukan, dan aku sangat mengerti untuk tak rewel mengganggumu. 
Aku lebih memilih diam, mengalah atas segala kesibukanmu saat ini. 
Tapi cobalah kamu pun mengerti, ada aku di sini yang menunggu kabarmu. Ingin lagi mendengarkan semua ceritamu hari kemarin, hari ini dan hari esok. 
Karena aku sadari, sedang ada jarak antara kita. Di mana aku tak sepenuhnya ada di sampingmu. 
Maka dengan berbagi cerita denganmu, aku memupuk rasa percayaku, menjaga untuk tak pernah salah memahami apa yang terjadi. 
Dan saat ini aku sedikit kehilangan. Kehilanganmu meski tak sepenuhnya. Karena, aku rindu percapakan malam itu. 

Selasa, 03 November 2015

Mengingatmu, Aku Luka

Edit Posted by with No comments


Percayakah kau bila perpisahan yang pernah kau lantangkan..
Membuatku menjadi seorang pengingat yang baik?
Mengingat bahwa luka tengah mendera hati ini, sebab kau yang menciptanya.
Sungguh tak terbesit sedikitpun oleh isi kepalaku, bahwa kau meminta ini semua berakhir.
Memintamu untuk tak pergi adalah sia-sia, karena memang itu adalah inginmu...

Aku tengah mencintaimu dengan sangat, dan kau buatku meneteskan airmata dengan hebat.
Pagi menyapaku dengan bau tanah yang basah karena hujan semalam.
Aku mengulum rindu tanpa suara, hingga ada sesak dalam rongga dada.
Masih kuingat betul, bagaimana rasanya kau tinggalkan aku..
Tubuh yang kuhamburkan dalam dekapmu, serta tanganmu yang menggenggam erat tanganku.
Namun itu bukan atas dasar cinta, dan diantara kita hanya sebuah pura-pura.

Sayang,
Aku bukan pengingat yang baik, seperti yang pernah kau bilang...
Dan aku memang sungguh si pelupa yang tak kau suka.
Bahkan untuk saat inipun, aku memang pelupa.
Lupa bahwa kau bukan lagi kekasihku.

Dan berkali-kali berusaha melebur semua ingatan dikepala tentangmu,
Aku semakin tak bisa menghindar bahkan terus mempersilakanmu duduk manis dalam tiap logikaku.
Dalam tiap luka yang menganga, dalam tiap rindu yang ada.
Maka tiap aku mengingatmu, aku terluka.

Selasa, 27 Oktober 2015

Kuliner Seru di Bogor

Edit Posted by with No comments



Terkadang janji kumpul sama temen-temen tuh cuma sampe direncananya aja, sisanya hanya jadi wacana. Tapi untuk kali ini, pada akhirnya semua terealisasikan dengan baik.
Tanpa kita sadari, alam bawah sadar kita. Bakal mencari sosok teman yang se-tipe dengan kita. Cukup dengan obrolan, klo kita nyambung pasti kita bakal nyaman buat bertemen sama dia.

Begitupula dengan gue, gue punya beberapa temen yang hobbynya nggak jauh beda dari gue. Doyan makan, doyan jalan, doyan kangen, banyaklah samanya. Dan kalo diajak kemana-mana tuh nggak ribet. Dan gue pun bukan tipikal cewek yang ribet, kecuali pake kebaya harus pake sneaker. Asli itu sih ribet bangeeeeet.

Nah awal rencana yang terealisasikan itu dimulai dari sini........

Gue, Sarah, Fuji sama Uthy sepakat buat ketemuan, maen bareng, kangen-kangenan pokoknya. Tapi nggak maen di Jakarta. Fix, kita berencana ke Bogor. Yang jelas mau kulineran......

Singkat cerita...

Tanggal 25 Juli hadir juga, gue bergegas siap-siap dari sehabis subuh. Maklum janjian perginya pagi. Rencana mah mau sarapannya di Bogor aja.
Kita semua janjian untuk ketemu di titik terakhir, di Stasiun Bogor. Dan ya, untuk pertama kalinya gue berangkat sendirian naik kereta ke Bogor. Yang udah-udah biasanya naik bus/kopaja gitu.

Gue sampai di Stasiun Jakarta Kota sekitar setengah 8 pagi. Loket tiket masih agak sepi, antreannya nggak terlalu panjang. Yaudah gue beli, dan langsung naik kereta ke arah Bogor. Selama di perjalanan, ya gue memejamkan mata aja walaupun sesekali ngecek hape buat kasih kabar ke yang lain.
Sarah kirim chat ke obrolan, kalau dia sudah sampai duluan di Stasiun Bogor. Dan saat itu posisi gue baru sampe Stasiun Citayem (kalo nggak salah inget). Jadi ya 20menitan lagi mungkin gue sampe.

Dan akhirnya gue sampe juga di Stasiun Bogor , langsung juga mencari sosok Sarah dikeramaian.
Setelah kita berdua ketemu, sekarang tugas kami menunggu kedatangan Uthy, Fuji dan kak Bebbe.

Dan karena Sarah maupun gue belum sarapan, akhirnya kita berdua memilih kantin di dalam Stasiun untuk sekedar membeli cemilan sembari menunggu.
Kereta Api yang ditumpangi kak Bebbe, Fuji dan Uthy akhirnya tiba juga, sekitar pukul setengah dua belas siang.
Setelah itupun kami semua menuju pintu keluar Stasiun yang menurut gue jauh, dan agak susah untuk keluar. Orang-orang berdesakan, dan jadi dorong-dorongan.

Akhirnya, berhasil juga kami keluar dari Stasiun dan langsung menuju tempat makan. Karena semua udah ngeluh laper hahahaa.
Kami semua naik angkot 03 dan turun di daerah Taman Kencana yang terkenal dengan tempat kuliner di Bogor.
Dan karena sudah jam makan siang, kami memutuskan untuk makan di Warung Taman. 



 Tempat makan Warung Taman ini lokasinya ada di Jl. Ciremai Ujung, cmiiw (selebihnya bisa google sendiri ya). Suasananya sejuk, rindang dan juga pelayanannya ramah. Mas pelayan memberikan kami buku menu, dan pelayan lainnya mengantarkan teh tawar hangat sebagai minuman selamat datang alias welcome drink gitu haha. Gue memesan siomay, Kak Bebbe memesan soto ayam santan, Sarah memesan sop kambing , Fuji memesan nasi goreng dan Uthy memesan nasi timbel+ayam goreng. Yah namanya juga gue, nggak cuma laper mata tapi perutnya juga butuh asupan lebih. Karena cuma gue yang nggak memesan makanan 'berat'. Pada akhirnya gue mencicipi satu-satu makanan mereka hahaha, salah satu trik biar kantong nggak jebol :p . Selesai makan siang, kami berjalan-jalan lagi masih di sekitaran Taman Kencana.
Langkah kami terhenti tepat di tempat makan yang terlihat ramai, ya kami berjalan masuk tanpa ragu ke Warung Gumbira.
Seperti pujasera atau seperti foodcourt. Karena banyak jenis makanan yang dijual. Karena setelah makan berat, kami memutuskan untuk jajan dessert. Nah setelah masuk ke Warung Gumbira ini, kami semua merasa menyesal hahahahaa. Nyeselnya belakangan, wesbiyasaaaak. Karena makanan dan harganya lebih murah sedikit dari yang sebelumnya hehe.

Kami duduk di luar bangunan Warung Gumbira, terhenti sama salah satu booth makanan dessert.

                                                                         Nuttela Bomb 

Salah satu dessert yang gue pesan... harganya jauh beda kalo beli di Sumob*oo. Cukup lama juga sih kami ada di Warung Gumbira, sembari membicarakan lagi mau kemana setelah ini ? Yah maafkanlah kami, narsis yang suka-bodo-amatan nggak tahu tempat haha. 






Sudah hampir 2 jam berada di Warung Gumbira, akhirnya kami semua memutuskan untuk ke tempat selanjutnya. Cuaca Bogor saat itu lumayan dingin, padahal masih jam tiga sore, gue khawatir hujan deras. Karena kami semua nggak ada yang bawa payung.
Berhubung cuaca adem, dan sejuk. Kami semua memutuskan berjalan kaki saja daripada naik angkot. Sepanjang Jl. Pangrango 1 pun banyak tempat-tempat makan lainnya (berhubung gue males nyebutin, jadi jangan males juga buat googling ya).

Sampailah kami di Momomilk Barn. Lumayan rame, karena weekend pasti. Dan yap, yang gue khawatirkan terjadi juga sih. Karena rame begini, pasti bakal waiting list. 
Yaudahlah, kami urungkan buat nunggu sampe bisa masuk MomoMilk Barn. Yang ada, baru magrib bisa masuknya. Tapi tetap ajalah kami ini..... narsis yang nggak tahu tempat haha.



Setelah foto-foto (doang) di depan Momomilk Barn hahaha, kita semua bingung. Udah nggak ada tujuan lagi, sedih.
Dan akhirnya temen gue sekaligus seperti adik sendiri si Uta. Ngasih saran buat ke Two Stories dan itu nggak jauh-jauh banget sih dari Momomilk.
Kita semua berjalan kaki ke arah Two Stories. Tempatnya bagus, dan kita juga sempet WL cuma nggak terlalu lama sih.
Dan akhirnya kita semua memesan makanan, gue memesan nasi goreng kambing yang terlihat lebih mirip nasi kebuli. SATU SUAP MASUK KE MULUT, langsung nggak bisa moveon. Enak paraaaaahhhh........ pedes gitu, ada potongan cabe rawitnya.
Di Two Stories itu udah sekitar jam empat sore, sampe setengah lima. Karena ngerasa udah kenyang dan sudah cukup kulinerannya... kita semua memutuskan untuk pulang ke Jakarta.


Perjalanan pulang ke Jakarta gue sendiri, dan memilih untuk naik bus dari Terminal Baranangsiang. Dan yang lain mengunakan moda trasnport kereta api.
Sampai bertemu ditempat-tempat enak lainnya.

Jumat, 28 Agustus 2015

Pergiku Ialah Kembalimu

Edit Posted by with No comments

Denting waktu yang coba kita samakan.....
Langkah kaki yang coba kita sejajarkan....
Tuhan pun mendengar doa dan harap yang kita ucapkan..

Aku beralih pergi, meninggalkanmu jauh dibelakangku..
Padahal kau dan aku tahu... bahwa kita sengaja membuat luka. 
Alih-alih dihujani ragu, dan yang kutakutkan bahagia tak memihak kita.
Sesak dadaku terhimpit, mencoba melupakan namun tak sanggup kulakukan.

Aku tak tahu menyebut ini pertanda apa?
Nyatanya semesta memihak kita, mempertemukan kembali hati yang sudah jauh terpisah..
Aku berpijak pada tempat, di mana semua mengingatkanku akan kamu.
Sayatan luka itu kembali menggelisir..... setitik air mata, terlihat diujung mataku.

Seketika, aku menjerit..... menangis sebab aku merindumu.
Lama tak kulihat senyum yang menenangkan itu ada dihadapanku. 
Entah hal apa yang menuntunmu, melangkah lebih dekat denganku.
Dan kuingin, selepas ini tak ada lagi kalimat perpisahan.

Minggu, 23 Agustus 2015

Untuk Sekarangku

Edit Posted by with No comments

Untuk sekarangku,
Aku sudah tak lagi ingin mengingat bahwa pernah luka di masalalu..
Terkurung pada setiap kenangan yang membuatku enggan beranjak sebentar melihat sebuah masa depan.
Menopang beban kerinduan sendirian, ditemani dengan tetesan airmata.
Sungguh aku ingin melepaskan itu semua.

Untuk sekarangku,
Semesta tak pernah salah bahwa masa lalu kelak menjadi sebuah masa depan.
Cukup bagiku bertahun-bertahun memilih untuk sendiri menyepi, sesekali rasa penyesalan menghampiri.
Dan aku membuang-buang waktu bahagiaku yang telah terlewati.

Untuk sekarangku,
Temanilah aku, peluklah aku hingga tak lagi diselimuti sepi.
Dan yang kuingin kali ini, hadirkan tawaku yang sempat hilang.
Usap airmataku bila aku merindukanmu..

Untuk sekarangku,
Aku memilihmu dan ingin kudekap bila waktu mengizinkan sebuah temu.
Membuang semua ragu dan menua bersamamu.
Cobalah genggam tanganku, raih jemariku..
Dan kuingin menyajikan sebuah tawa bahagia berdua.

Untuk sekarangku,
Terimakasih sudah menutupi kurangku, menerima lebihku.
Terimakasih sudah kembali atas perpisahan kala itu..
Terimakasih sudah ingin mempertahankanku..
Terimakasih sudah menyayangiku..

Dan terimakasih telah menjadi sekarangku...

Kamis, 30 Juli 2015

Dear Ri.

Edit Posted by with No comments

Oh me.. I fall in love with you every single day
And I just wanna tell you I am
So honey now....
-
Ri,
Banyak sekali aksara kata yang ingin ku susun.
Bila ucapan tak mampu aku sampaikan, mungkin tulisan ini bisa menjelaskan..
Semesta bercerita.... bahwa aku dan kamu tengah berada dalam perpaduan bahagia.
Satuan jarak, tak berarti apa-apa. Dan ini bukan kali pertama bahwa rindu ada diantara kita.
Tiap bait doa yang kusampaikan, kuingin lekas ada pertemuan.

Ri,
Aku ingin kita bersepakat, bahwa kita mampu lewati ini.
Yang mungkin nanti, cobaan hingga godaan pasti datang.
Tapi coba kita bertahan meski sulit yang dirasakan..
Sejauh apapun kau dan aku melangkah, tetaplah untuk tabah.
Tuhan tahu bahwa kau dan aku tak lagi menyerah.

Terimakasih sayang,
Sudah kembali atas pergiku..
Sudah tersenyum atas bahagiaku..
Jadikan aku satu-satunya rumah bagimu, tempat yang selalu kau rindukan untuk pulang.

Dari aku yang menyayangimu.

Sabtu, 11 Juli 2015

Segelas Kopi dan Lelaki Tanpa Nama

Edit Posted by with 2 comments

Ku langkahkan kakiku masuk ke dalam cafe, tempat biasa aku menghabiskan waktu untuk sekedar meminum segelas frappucino atau menikmati sepotong cake cokelat yang tak bosan-bosan aku pesan kepada pramusaji.
Ku lempar pandanganku ke seluruh ruang di cafe ini, hiasan dinding yang nampak apik, temaram lampu membuat cafe ini terlihat penuh kesunyian.
Dan aku begitu menyukai aroma kopi yang disajikan. Harum, menggugah lidahku untuk segera menjamahnya..
Kutemukan disudut ruangan cafe ini, di dekat jendela. Nampak seorang laki-laki ditemani secangkir kopi yang masih terlihat kepulan asapnya. Ku yakin, ia pasti baru saja memesannya. Akupun tak ingin kehilangan momen menikmati kopiku yang sedari tadi sudah bersanding diatas meja.
Pandangan laki-laki tanpa nama itu kosong, sesekali menatap keluar jendela. Entah mengapa, ada segaris senyum yang tercipta dibibirku.
Dari kejauhan, aku memandangnya..
Sorot matanya yang teduh, senyumnya yang tak nampak biasa terlihat ketika ia memanggil pramusaji.
Cepat atau lambat, aku menyadari tengah jatuh hati. Mengetuk pintu hati tanpa permisi.
Aku tak punya nyali untuk menghampiri. Helaan nafas dan degupan jantung yang terdengar, meski alunan musik kadang terdengar hingar bingar. Aku hanya diam , dan tetap menatapnya lekat tanpa berani mendekat.

Kamis, 09 Juli 2015

Perjalanan Jakarta - Bandung part 2

Edit Posted by with No comments



Udah malem, Mall justru makin keliatan rame. Ya, sama aja sih kayak mall-mall di Jakarta. Tempat makan jatuh di pilihan Giggle Box Café & Resto. Hawa ngantuk gue sempat menghilang karena rasa lapar yang menghantui. Tapi setelah kenyang malah ngantuk dateng lagi.
            Setelah makan, kami berjalan tanpa tujuan. Si Fitri ngajakin buat main ke game center. Ya manutlah gue sama Ayu. Game pertama dipilih Fitri itu yang game dance-dance gitu, kalo kata Fitri namanya nge-pump. Gue dan Ayu duduk sambil ngeliatin si Fitri main, ketawa sampe kerasa capek sendiri walaupun nggak ikutan main. Apalagi si Fitri ? Baru kelar makan, langsung bakar kalori. Sempurnalah dietnya.
Lanjut, kami main bola basket. Gue sama Ayu , si Fitri sendiri. Macho banget dia, skornya lebih tinggi dibanding kami berdua. Ahahaha…
Dan yang terakhir, gue sama Ayu main-entah-apa-namanya… yang gebuk-gebuk drum gitu deh. Sampai akhirnya kami kelelahan banget, mengingat besok harus bangun pagi-pagi buat ngelanjutin ke tempat selanjutnya. Keluar dari Mall jam setengah sebelas malam, Mall sudah terlihat agak sepi.
Ciwalk bener-bener udah sepi banget, factory outlet disepanjang jalan cihampelas udah tutup semua. Badan gue juga udah nggak karuan bentuknya, capek bangetlah ini. Gue sama Fitri mengikuti langkah kaki Ayu untuk naik angkot yang gue lupa banget jurusan apa. Dan ngga ngertilah si Ayu ngomong sundaan sama si mamang angkotnya. Kami turun di BIP kata si Ayu mah.
Kami bertiga berdiri dipinggir jalan, nunggu angkot lagi yang ke arah kost Ayu. Gue lihat jam tangan, udah setengah duabelas malem. Keren juga gue jam segini masih di jalan, kalo di Jakarta jam segitu gue udah dimimpi lagi duet sama Afgan kali hahahahahhaa.

“Kita ngedugem ajalah yuk… lama banget ini angkotnya” si Ayu memecah hening.

“Emang ada tempat dugem, Yu ?” tanya si Fitri

“Itu kan tempat dugem” Ayu sambil nunjuk tempat dugemnya ada di sebrang

“Kalo kalian dugem, aku ke sebelah aja ya. Mau makan lagi…” gue polos bener jawabnya.

Ada kali 20menit nunggu angkot lama banget, tapi lebih lama ngga bisa moveon dari kamu sih kayaknya hahahahahhaa. #SelaluAdaCelahUntukCurhat.
Dan sempetnya juga ada mobil yang berhenti di tempat kami berdiri, eh terus tancap gas. Sedihnya di PHPin lagi, sama orang Bandung pula.
Keputusan terakhir mau nggak mau, kami naik taksi. Tiba di kost Ayu jam duabelas malam. Kami langsung berganti pakaian dan siap-siap untuk tidur. Tapi sebelum tidur  kami membuat rekaman di soundcloud. Kalo kamu mau dengerin boleh kok, asal nggak sampe sakit telinga ya…
Rekaman selesai, kami pun bergegas tidur. Esok pagi, masih banyak cerita perjalanan.

Selasa, 07 Juli 2015

Perjalanan Jakarta - Bandung part 1

Edit Posted by with 2 comments


Dibalik sebuah rencana biasanya hanya akan menjadi wacana. Kali pertama hal yang gue rencanakan akhirnya terealisasikan. Obrolan yang selalu random sama anak-anak DIFASA menjadikan gue dan Fitri ingin sekali bertemu dengan Ayu di Bandung. Ya, sekalian liburan juga sih. Gue suntuk soalnya jarang liburan hehe….
Akhirnya gue jadi seksi sibuk untuk booking tiket ke Bandung. Gue booking di bulan Mei, padahal keberangkatannya pun masih Juni. Memang, kadang kala untuk memulai suatu perjalanan kan butuh persiapan. Setelah booking tiket berhasil, gue pun langsung transfer untuk bayar melalui ATM.

Singkat cerita tanggal yang ditunggu datang juga…

Keberangkatan gue dan Fitri sekitar jam setengah empat sore dari Stasiun Gambir. Sekitar 25 menit, gue dan Fitri menunggu di jalur 1 tempat kereta yang bakal gue tumpangi itu berhenti. Akhirnya, suara khas perempuan yang mengumumkan bahwa kereta Argo Parahyangan jurusan Gambir – Bandung akan tiba beberapa saat lagi. Gue dan Fitri pun langsung bersiap. Gue dan Fitri duduk di kursi nomor 1a dan 1b kelas eksekutif. Dan perjalanan pun di mulai….. kami berangkat menuju Bandung.
Dan selama diperjalanan, gue dan Fitri ngobrol ngalur-ngidul. Nggak jauh-jauh juga nyerempet bahas mantan, walaupun awalnya bahas yang lain tapi tetap aja ujungnya bahas si masa lalu. Haaaaft, adek lelah kali ini bang….
Sesekali buka twitter, buka path, dan berusaha untuk tidur. Tapi nggak berhasil. Sekitar pukul 6 sore, gue dan Fitri pun langsung memberi kabar ke Ayu bahwa sebentar lagi kami akan sampai di Bandung. Gue dan Fitri mengultimatum Ayu untuk nggak telat jemput kami, hahahaha. Namun nyatanya, Ayu datang tepat waktu. Dan kereta kami malah molor dari jam yang ditentukan. Parahnya, sama jadwal kereta api aja gue di PHP. Sedih.
Akhirnya……… gue dan Fitri sampai juga di Stasiun Bandung jam tujuh malam. Dan langsung menghampiri Ayu yang menunggu kami di dekat pintu keluar penumpang. Yeay, untuk pertama kalinya, kami… anak-anak DIFASA bertemu.
Kami berjalan beriringan keluar Stasiun, dan langsung mencari angkot untuk ke kost Ayu di daerah Buah Batu.
Malam minggu kami biasanya posting tulisan di blog, tapi kali ini kami berkumpul untuk liburan. Perjalanan ke kost Ayu lumayan jauh sih menurut gue, tapi seru… kami sempat melewati Alun-Alun Bandung yang cukup ramai. Jadi sempat ada kemacetan tapi ya setelah itu jalanan kembali lancar.

“Duh baunyaa…… udah laper banget ini” si Fitri udah mulai ngeluh laper.

Gue pun ngerasain hal yang sama, laper bangeeet. Secara di kereta cuma makan satu bungkus roti cokelat. Mana gue juga anaknya gampang ngantuk, jam delapan malem aja udah tidur, hehe. Makanya kalo di Jakarta, gue nggak pernah malem mingguan. Bukan karena gampang ngantuk sih, karena nggak punya pacar juga. Bhaaak. Bye.

“Nah, kalian mau makan apa?” Ayu sebagai tuan rumah menanyakan.

“Orang laper mah apa aja jadi, Yu. Yang penting enak dan murah haha..” jawab gue sekenanya.

Dan kami tertawa di dalam angkot. Maklum jiwa-jiwa muda dan anak kost kayak Ayu pasti mentalnya cari makan yang enak terus murah. Hahahaha…
Sampailah kami di kost Ayu, dan liat kasur berasa tergodalah tubuh gue untuk menidurinya. Sayang itu hanya harapan kosong, kami langsung pergi lagi keluar untuk makan malam. Dan akhirnya, kami menuju ke Ciwalk Mall.