Minggu, 19 Juni 2016

Sayang..

Edit Posted by with No comments
Sayang, 
Ajak aku mengenali duniamu. 
Bawa aku menelusuri segala mimpi-mimpi yang coba kau wujudkan. 
Beri aku kesempatan untuk tinggal. 
Dan jangan biarkan pertengkaran hadir menjadi pemicu diantara kita. 

Sayang, 
Menetaplah...
Jangan lagi ada kalimat pisah. 
Kemudian hanya berujung sesal. 
Aku ingin mengenalmu lebih dalam. 
Bagian mana yang membuatmu tertawa? 
Dan aku ingin menghafalnya. 

Sayang, 
Kemarilah, temani aku duduk berdua di sini. 
Tapi jangan lagi pergi, jangan biarkan aku menghabiskan waktu sendiri. 
Semoga ini bukan sementara, lebih dari kata selamanya. 

Kamis, 16 Juni 2016

Kembali Berdua

Edit Posted by with No comments
Tidak pernah ada hati yang selamat ketika di selamat tinggalkan...
Begitupun denganku yang nampak raut kesedihan, atas apa yang kita putuskan.
Namun pada akhirnya.. rindu yang kerap datang, membuatku tak berdaya.
Sebab pada siapa rindu ini dapat ku sampaikan?
Adalah kamu yang kuanggap seperti rumah..
Tempat aku bersandar ketika merasa lelah.
Semoga tak lagi ada kata menyerah atas kita.

Jangan pernah usai, karena ini awal kita memulai.
Karena menjatuhkan hati padamu butuh usaha membuang ragu jauh-jauh.
Saat ini kita mencoba menyamakan rasa, menyejajarkan langkah.
Walaupun jarak menjadi sebuah jeda bagi kita.
Dengan bertemulah, kita melebur rindu berdua.

Sayang,
Genggamlah tanganku,...
Buang rasa gelisah dan resah dalam dadamu.
Yang ku tahu, kini hanya ada kau dan aku.
Sampai pada titik batasnya, waktulah yang memisahkanmu denganku.

Sabtu, 11 Juni 2016

Sepasang Yang Saling Melupakan

Edit Posted by with No comments
Kita ada pada satu waktu.....mengutuk rindu yang nyatanya sepasang mata bertatap temu.
Memilih untuk membisu dan pergi begitu saja dalam sebuah ragu.
Aku berjalan jauh di depanmu. Tapi kau tak lagi menggenggam jemariku. 
Kau berdiam diri di tempatmu. Tapi kau tak memanggil kembali namaku. 
Aku dan kamu yang acuh tak acuh membuat apa yang sudah kita bangun menjadi runtuh. 
Yang tersisa hanyalah ketidakutuhanku dan ucapan selamat tinggalmu. 
Mencoba menerima kembali berteman sepi. 
Meski tahu bahwa luka dan kenangan yang setia menemani. 
Walau isi hati ingin memilikimu sekali lagi, pada nyatanya kesempatan tidak lagi menghampiri. 
Bagai sepasang hati terbelah...aku mencoba tabah. 
Adalah kita yang berjalan tak lagi beriringan dan masing-masing hati mencoba saling melupakan. 


Selasa, 07 Juni 2016

Pada Entah Yang Menuju Patah

Edit Posted by with No comments
Kali kedua kita mencoba menyamakan lagi rasa. 
Namun tak bedanya sejak awal pertama. 
Menelusur jalan walau kini tak lagi bersama. 
Yang ku tahu, sajak pertama yang kau buat menuliskan kata kita. 
Tapi kenyataannya berakhir dengan kalimat pisah. 
Ironis..... bahkan senyumku berubah menjadi tangis. 
Kelam dan malam menjadi bagianku yang hampir padam. 
Aku ingin merengkuhmu...tapi kau jauh. 
Rindu terus berbisik.... ini terlalu pelik. 
Aku ingin menyerah atas luka..karena tak lagi kau sambut dalam peluk. 

Kini aku sedang mematahkan hatiku sendiri. 
Memilikimu sekali lagi buatku hal yang tabu. 
Sebab aku lelah..kita yang entah hanya membuat hati masing-masing menjadi patah.

Sabtu, 04 Juni 2016

Kita Yang (tak) Saling Rindu.

Edit Posted by with No comments
Dalam sebuah rentang jarak. Aku dan kamu dalam kata jauh tak yang tersentuh.... 
Mengutuk rindu yang acap kali hadir. 
Membuat semua terasa tak perlu lagi berfikir. 
Aku dan kamu terhalang tembok bernama ego. 
Memilih untuk mengatakan selamat tinggal, yang saat ini hanyalah menjadi alasan bahwa kita menyesal. 
Bukan tak mungkin bila waktu mau membuat kita kembali lagi untuk bertemu. 
Hanya saja semua sudah terlambat. 
Tak lagi ada kata rindumu, manjamu seperti dulu. 
Kini hanya sebuah tangisan dan perihnya luka di hati untuk mengakui. 
Hanya diam, hening, sepi yang menggerogoti kita. 
Biarkan yang menjadi alasanmu maupun alasanku tak lagi bersama hanya jadi sebuah rahasia. 
Kita yang tak saling rindu lama kelamaan menjadi mati dalam kepura-puraan.