Kamis, 30 Juli 2015

Dear Ri.

Edit Posted by with No comments

Oh me.. I fall in love with you every single day
And I just wanna tell you I am
So honey now....
-
Ri,
Banyak sekali aksara kata yang ingin ku susun.
Bila ucapan tak mampu aku sampaikan, mungkin tulisan ini bisa menjelaskan..
Semesta bercerita.... bahwa aku dan kamu tengah berada dalam perpaduan bahagia.
Satuan jarak, tak berarti apa-apa. Dan ini bukan kali pertama bahwa rindu ada diantara kita.
Tiap bait doa yang kusampaikan, kuingin lekas ada pertemuan.

Ri,
Aku ingin kita bersepakat, bahwa kita mampu lewati ini.
Yang mungkin nanti, cobaan hingga godaan pasti datang.
Tapi coba kita bertahan meski sulit yang dirasakan..
Sejauh apapun kau dan aku melangkah, tetaplah untuk tabah.
Tuhan tahu bahwa kau dan aku tak lagi menyerah.

Terimakasih sayang,
Sudah kembali atas pergiku..
Sudah tersenyum atas bahagiaku..
Jadikan aku satu-satunya rumah bagimu, tempat yang selalu kau rindukan untuk pulang.

Dari aku yang menyayangimu.

Sabtu, 11 Juli 2015

Segelas Kopi dan Lelaki Tanpa Nama

Edit Posted by with 2 comments

Ku langkahkan kakiku masuk ke dalam cafe, tempat biasa aku menghabiskan waktu untuk sekedar meminum segelas frappucino atau menikmati sepotong cake cokelat yang tak bosan-bosan aku pesan kepada pramusaji.
Ku lempar pandanganku ke seluruh ruang di cafe ini, hiasan dinding yang nampak apik, temaram lampu membuat cafe ini terlihat penuh kesunyian.
Dan aku begitu menyukai aroma kopi yang disajikan. Harum, menggugah lidahku untuk segera menjamahnya..
Kutemukan disudut ruangan cafe ini, di dekat jendela. Nampak seorang laki-laki ditemani secangkir kopi yang masih terlihat kepulan asapnya. Ku yakin, ia pasti baru saja memesannya. Akupun tak ingin kehilangan momen menikmati kopiku yang sedari tadi sudah bersanding diatas meja.
Pandangan laki-laki tanpa nama itu kosong, sesekali menatap keluar jendela. Entah mengapa, ada segaris senyum yang tercipta dibibirku.
Dari kejauhan, aku memandangnya..
Sorot matanya yang teduh, senyumnya yang tak nampak biasa terlihat ketika ia memanggil pramusaji.
Cepat atau lambat, aku menyadari tengah jatuh hati. Mengetuk pintu hati tanpa permisi.
Aku tak punya nyali untuk menghampiri. Helaan nafas dan degupan jantung yang terdengar, meski alunan musik kadang terdengar hingar bingar. Aku hanya diam , dan tetap menatapnya lekat tanpa berani mendekat.

Kamis, 09 Juli 2015

Perjalanan Jakarta - Bandung part 2

Edit Posted by with No comments



Udah malem, Mall justru makin keliatan rame. Ya, sama aja sih kayak mall-mall di Jakarta. Tempat makan jatuh di pilihan Giggle Box Café & Resto. Hawa ngantuk gue sempat menghilang karena rasa lapar yang menghantui. Tapi setelah kenyang malah ngantuk dateng lagi.
            Setelah makan, kami berjalan tanpa tujuan. Si Fitri ngajakin buat main ke game center. Ya manutlah gue sama Ayu. Game pertama dipilih Fitri itu yang game dance-dance gitu, kalo kata Fitri namanya nge-pump. Gue dan Ayu duduk sambil ngeliatin si Fitri main, ketawa sampe kerasa capek sendiri walaupun nggak ikutan main. Apalagi si Fitri ? Baru kelar makan, langsung bakar kalori. Sempurnalah dietnya.
Lanjut, kami main bola basket. Gue sama Ayu , si Fitri sendiri. Macho banget dia, skornya lebih tinggi dibanding kami berdua. Ahahaha…
Dan yang terakhir, gue sama Ayu main-entah-apa-namanya… yang gebuk-gebuk drum gitu deh. Sampai akhirnya kami kelelahan banget, mengingat besok harus bangun pagi-pagi buat ngelanjutin ke tempat selanjutnya. Keluar dari Mall jam setengah sebelas malam, Mall sudah terlihat agak sepi.
Ciwalk bener-bener udah sepi banget, factory outlet disepanjang jalan cihampelas udah tutup semua. Badan gue juga udah nggak karuan bentuknya, capek bangetlah ini. Gue sama Fitri mengikuti langkah kaki Ayu untuk naik angkot yang gue lupa banget jurusan apa. Dan ngga ngertilah si Ayu ngomong sundaan sama si mamang angkotnya. Kami turun di BIP kata si Ayu mah.
Kami bertiga berdiri dipinggir jalan, nunggu angkot lagi yang ke arah kost Ayu. Gue lihat jam tangan, udah setengah duabelas malem. Keren juga gue jam segini masih di jalan, kalo di Jakarta jam segitu gue udah dimimpi lagi duet sama Afgan kali hahahahahhaa.

“Kita ngedugem ajalah yuk… lama banget ini angkotnya” si Ayu memecah hening.

“Emang ada tempat dugem, Yu ?” tanya si Fitri

“Itu kan tempat dugem” Ayu sambil nunjuk tempat dugemnya ada di sebrang

“Kalo kalian dugem, aku ke sebelah aja ya. Mau makan lagi…” gue polos bener jawabnya.

Ada kali 20menit nunggu angkot lama banget, tapi lebih lama ngga bisa moveon dari kamu sih kayaknya hahahahahhaa. #SelaluAdaCelahUntukCurhat.
Dan sempetnya juga ada mobil yang berhenti di tempat kami berdiri, eh terus tancap gas. Sedihnya di PHPin lagi, sama orang Bandung pula.
Keputusan terakhir mau nggak mau, kami naik taksi. Tiba di kost Ayu jam duabelas malam. Kami langsung berganti pakaian dan siap-siap untuk tidur. Tapi sebelum tidur  kami membuat rekaman di soundcloud. Kalo kamu mau dengerin boleh kok, asal nggak sampe sakit telinga ya…
Rekaman selesai, kami pun bergegas tidur. Esok pagi, masih banyak cerita perjalanan.

Selasa, 07 Juli 2015

Perjalanan Jakarta - Bandung part 1

Edit Posted by with 2 comments


Dibalik sebuah rencana biasanya hanya akan menjadi wacana. Kali pertama hal yang gue rencanakan akhirnya terealisasikan. Obrolan yang selalu random sama anak-anak DIFASA menjadikan gue dan Fitri ingin sekali bertemu dengan Ayu di Bandung. Ya, sekalian liburan juga sih. Gue suntuk soalnya jarang liburan hehe….
Akhirnya gue jadi seksi sibuk untuk booking tiket ke Bandung. Gue booking di bulan Mei, padahal keberangkatannya pun masih Juni. Memang, kadang kala untuk memulai suatu perjalanan kan butuh persiapan. Setelah booking tiket berhasil, gue pun langsung transfer untuk bayar melalui ATM.

Singkat cerita tanggal yang ditunggu datang juga…

Keberangkatan gue dan Fitri sekitar jam setengah empat sore dari Stasiun Gambir. Sekitar 25 menit, gue dan Fitri menunggu di jalur 1 tempat kereta yang bakal gue tumpangi itu berhenti. Akhirnya, suara khas perempuan yang mengumumkan bahwa kereta Argo Parahyangan jurusan Gambir – Bandung akan tiba beberapa saat lagi. Gue dan Fitri pun langsung bersiap. Gue dan Fitri duduk di kursi nomor 1a dan 1b kelas eksekutif. Dan perjalanan pun di mulai….. kami berangkat menuju Bandung.
Dan selama diperjalanan, gue dan Fitri ngobrol ngalur-ngidul. Nggak jauh-jauh juga nyerempet bahas mantan, walaupun awalnya bahas yang lain tapi tetap aja ujungnya bahas si masa lalu. Haaaaft, adek lelah kali ini bang….
Sesekali buka twitter, buka path, dan berusaha untuk tidur. Tapi nggak berhasil. Sekitar pukul 6 sore, gue dan Fitri pun langsung memberi kabar ke Ayu bahwa sebentar lagi kami akan sampai di Bandung. Gue dan Fitri mengultimatum Ayu untuk nggak telat jemput kami, hahahaha. Namun nyatanya, Ayu datang tepat waktu. Dan kereta kami malah molor dari jam yang ditentukan. Parahnya, sama jadwal kereta api aja gue di PHP. Sedih.
Akhirnya……… gue dan Fitri sampai juga di Stasiun Bandung jam tujuh malam. Dan langsung menghampiri Ayu yang menunggu kami di dekat pintu keluar penumpang. Yeay, untuk pertama kalinya, kami… anak-anak DIFASA bertemu.
Kami berjalan beriringan keluar Stasiun, dan langsung mencari angkot untuk ke kost Ayu di daerah Buah Batu.
Malam minggu kami biasanya posting tulisan di blog, tapi kali ini kami berkumpul untuk liburan. Perjalanan ke kost Ayu lumayan jauh sih menurut gue, tapi seru… kami sempat melewati Alun-Alun Bandung yang cukup ramai. Jadi sempat ada kemacetan tapi ya setelah itu jalanan kembali lancar.

“Duh baunyaa…… udah laper banget ini” si Fitri udah mulai ngeluh laper.

Gue pun ngerasain hal yang sama, laper bangeeet. Secara di kereta cuma makan satu bungkus roti cokelat. Mana gue juga anaknya gampang ngantuk, jam delapan malem aja udah tidur, hehe. Makanya kalo di Jakarta, gue nggak pernah malem mingguan. Bukan karena gampang ngantuk sih, karena nggak punya pacar juga. Bhaaak. Bye.

“Nah, kalian mau makan apa?” Ayu sebagai tuan rumah menanyakan.

“Orang laper mah apa aja jadi, Yu. Yang penting enak dan murah haha..” jawab gue sekenanya.

Dan kami tertawa di dalam angkot. Maklum jiwa-jiwa muda dan anak kost kayak Ayu pasti mentalnya cari makan yang enak terus murah. Hahahaha…
Sampailah kami di kost Ayu, dan liat kasur berasa tergodalah tubuh gue untuk menidurinya. Sayang itu hanya harapan kosong, kami langsung pergi lagi keluar untuk makan malam. Dan akhirnya, kami menuju ke Ciwalk Mall.