“Apa masih
ada kesempatan ?”
Kalimat itu selalu ada dalam benakku, ya mungkin karena sesal
baru datang padaku disaat semua hal tak mungkin lagi untukmu dan diriku.
Maafkan atas
semua hal yang mungkin tidak baik, yang pernah aku perbuat atas dirimu.
Sungguh
jika teringat semua hal itu, air mata penyesalan ini akan keluar dengan
sendiri, dari tempat biasa dia berdiam diri.
Jika saja
saat ini kau tahu, sampai saat ini kesedihan dan penyesalan masih saja setia
memelukku, atau mungkin kau sudah tahu akan hal itu, atau mungkin kau juga
merasakan hal yang sama ?
Aku harap kau tidak merasakan itu lagi, aku berharap
kau sudah merasa tenang dan damai, ditemani doa – doa baik dari orang yang kau
cintai dan sayangi.
Entah hal
baik apa yang bisa aku perbuat untuk dirimu saat ini, yang pasti hanya doa, doa
yang ku mohon kepadaNya agar dirimu mendapatkan yang terbaik dariNya. Tak ada
hal lain yang bisa aku lakukan selain itu.
Hai,
sejujurnya, aku tidak ingin merasakan sedih ini lagi, yang mungkin jika kau
tahu, dapat menyakitimu di sana, karena aku yakin perasaanmu masih tetap utuh
untukku, perasaan yang belum sempat kubalas, perasaan yang tulus & ikhlas
darimu untukku di sini.
Maka mulai
saat ini, aku berjanji, berjanji untukmu dan pada diriku sendiri, aku tidak
akan bersedih hati, tak akan aku membiarkan airmata ini jatuh lagi.
Maka mulai
saat ini, aku berjanji, berjanji untukmu dan pada diriku sendiri, akan aku
ganti tangis dan penyesalanku, dengan doa -
doa baik & harapanku untukmu di sana, agar kau tenang & damai
tanpa kurang satu apapun.
Meskipun di
kala waktu memberi ruang kita untuk bertemu, kini aku tak lagi dapat memelukmu.
Aku hanya dapat menatap nanar namamu dalam goresan batu nisan.
Yang aku
percayakan, Tuhan hanyalah mempertemukan aku denganmu.
Kemudian, Ia
memperingatkan aku akan kepergianmu. Tidak seharusnya aku mengabaikanmu. Bila
memang pada akhirnya ini rencana terbaik dari-Nya. Aku mengikhlaskan pergimu.
Sampai nanti
pada waktunya yang Tuhan persembahkan untuk kita. Kerinduan, kesempatan itu
terulang.
Tulisan secara menyeluruh karya: Wisnu Hadi Santoso. (Re: Penutup tulisan ditambahkan oleh Pemilik Blog)
Tulisan secara menyeluruh karya: Wisnu Hadi Santoso. (Re: Penutup tulisan ditambahkan oleh Pemilik Blog)