Sabtu, 02 April 2016

Apa Masih Ada Kesempatan ?

Edit Posted by with No comments



“Apa masih ada kesempatan ?” 

Kalimat itu selalu ada dalam benakku, ya mungkin karena sesal baru datang padaku disaat semua hal tak mungkin lagi untukmu dan diriku.
Maafkan atas semua hal yang mungkin tidak baik, yang pernah aku perbuat atas dirimu. 
Sungguh jika teringat semua hal itu, air mata penyesalan ini akan keluar dengan sendiri, dari tempat biasa dia berdiam diri.
Jika saja saat ini kau tahu, sampai saat ini kesedihan dan penyesalan masih saja setia memelukku, atau mungkin kau sudah tahu akan hal itu, atau mungkin kau juga merasakan hal yang sama ? 
Aku harap kau tidak merasakan itu lagi, aku berharap kau sudah merasa tenang dan damai, ditemani doa – doa baik dari orang yang kau cintai dan sayangi.
Entah hal baik apa yang bisa aku perbuat untuk dirimu saat ini, yang pasti hanya doa, doa yang ku mohon kepadaNya agar dirimu mendapatkan yang terbaik dariNya. Tak ada hal lain yang bisa aku lakukan selain itu.

Hai, sejujurnya, aku tidak ingin merasakan sedih ini lagi, yang mungkin jika kau tahu, dapat menyakitimu di sana, karena aku yakin perasaanmu masih tetap utuh untukku, perasaan yang belum sempat kubalas, perasaan yang tulus & ikhlas darimu untukku di sini.
Maka mulai saat ini, aku berjanji, berjanji untukmu dan pada diriku sendiri, aku tidak akan bersedih hati, tak akan aku membiarkan airmata ini jatuh lagi.
Maka mulai saat ini, aku berjanji, berjanji untukmu dan pada diriku sendiri, akan aku ganti tangis dan penyesalanku, dengan doa -  doa baik & harapanku untukmu di sana, agar kau tenang & damai tanpa kurang satu apapun.

Meskipun di kala waktu memberi ruang kita untuk bertemu, kini aku tak lagi dapat memelukmu. Aku hanya dapat menatap nanar namamu dalam goresan batu nisan.
Yang aku percayakan, Tuhan hanyalah mempertemukan aku denganmu. 
Kemudian, Ia memperingatkan aku akan kepergianmu. Tidak seharusnya aku mengabaikanmu. Bila memang pada akhirnya ini rencana terbaik dari-Nya. Aku mengikhlaskan pergimu.
Sampai nanti pada waktunya yang Tuhan persembahkan untuk kita. Kerinduan, kesempatan itu terulang.


Tulisan secara menyeluruh karya: Wisnu Hadi Santoso. (Re: Penutup tulisan ditambahkan oleh Pemilik Blog)