Minggu, 06 Maret 2016

Rintik Hujan Untuk Hati Yang Patah

Edit Posted by with No comments
Hujan turun bukan tanpa sebab. Mungkin langit resah, bahwa disaat langit nampak cerah banyak kepingan hati yang patah. 
Derai airmata jatuh, serupa hujan yang mulai menitikan airnya dari langit. 
Ah, langit pun ikut gundah. Tepat disaat kau mengucapkan kata berpisah. 

"Selamat tinggal, sayang"..... 

Kalimat itu yang kau lantangkan, kau genggam tanganku kemudian kau lepas. 
Rintikan hujan turun, mataku berkaca-kaca bahwa aku tak sekuat itu membendung airmata yang hendak tumpah. Mengartikan ada kesakitan yang terasa. 

Hujan turun menjadi lebih deras. Aku semakin terbawa suasana, kepergianmu pun tak dapat ku cegah. 
Aku kosong tapi ku tak sendiri. Semua kenangan terekam jelas dalam ingatan. Aku menangis sejadi-jadinya. Hujan semakin gencar menemaniku dengan rintikan airnya. 

0 komentar:

Posting Komentar