Selasa, 23 Juni 2015

Dan Izinkan Aku

Edit Posted by with No comments

Sudah berapa lama waktu yang kita habiskan, tanpa pernah bertatap wajah, melempar senyum dan saling tertawa berdua....
Restu semesta mengatasnamakan jarak yang tengah ada, mengizinkan dua anak manusia yang pernah berbagi rasa ditemukan dalam satu waktu yang sama...
Bisakah ku sebut ini sebuah kebetulan? Jika iya, kebetulan yang indah Tuhan sedang ciptakan antara aku dan kamu.

Lengkungan garis bibirmu yang sudah lama tak kulihat. Sapamu yang masih terdengar begitu lembut.
Bolehkah, aku dan kamu duduk berdua di sini? Menghabiskan sisa waktu yang ada untuk berbagi cerita yang telah terlewati...

Sayup-sayup kerinduan yang aku gemakan...
Dan mampu menghadirkan rasa yang sempat kehilangan.
Ingin kuraih jari-jemarimu, menyandarkan resahku pada bahumu.
Maka izinkanlah aku untuk mengaku masih mencintaimu.

Kamis, 18 Juni 2015

Untuk Seseorang

Edit Posted by with 2 comments


Untuk seseorang yang tengah mendoakanku.
Terima kasih atas segala doa yang kau panjatkan untukku.
Apapun yang kau ucapkan kepadaNya, ku yakin kiranya semua demi kebaikanku.
Surat ini hanya sekilas pesanku yang ingin ku sampaikan, agar engkau tahu.
Semoga atas kebaikanmu mendoakanku, para malaikat pun mendoakanmu juga.

Untuk seseorang yang tengah mengabaikanku.
Segala sesuatunya itu semua adalah hak mu.
Aku tak pernah meminta, yang tak mungkin kau sanggup berikan.
Segala rasa yang tercurahkan untukmu, aku berikan itu.
Jika kau tak mampu membalasnya, tak apa.
Semoga dengan segala pengabaianmu, kau tak pernah merasakan rasanya diabaikan oleh seseorang yg kau cintai.

Untuk seseorang yang tengah menangisiku.
Usap airmata yang mengalir di pipimu.
Maaf dan beri aku kesempatan untuk membuatmu tersenyum.
Jika benar luka di hatimu yang membuatmu menangis.
Izinkan aku obati sakitnya.
Semoga dengan upayaku ini, tak ada lagi tangis. Yang ada hanya lengkung senyum di bibirmu.

Untuk seseorang yang tengah merindukanku.
Dalam rindu yang berkabut, aku mengatasnamakan jarak yang menciptakan rindu.
Di kala sang waktu mengizinkan, akan ada pertemuan.
Bersabarlah dalam penantianmu.

Untuk seseorang yang tengah mencintaiku.
Jujurlah akan perasaanmu, ungkapkan bila itu melegakan hatimu.
Mungkin saja kau adalah laki-laki yang sedang membuatku jatuh.
Bila kau mampu menghargai kejujuran atas perasaanmu, maka akupun menghargai pengakuanmu.

Kamis, 11 Juni 2015

Ada Alasan Untuk Pergi

Edit Posted by with No comments


Jika saat ini kau meminta waktuku kembali.
Nyatanya semua itu tak sanggup aku putarkan untukmu.
Aku tengah berjalan mengikuti setiap putaran jarum ke arah depan.
Sekiranya waktu dapat aku putarkan, mungkin saja aku hentikan disaat kita tidak berpisah.

Aku enggan memulai lagi.
Aku enggan mengakhiri kalimat selamat tinggal.
Bahwasanya kau berjalan pergi, bukan tinggal di sisiku.
Karena nyatanya.. yang sudah diakhiri memang harus berakhir.
Setiap langkah kakimu yg menjauh, selalu ada alasan.
Pergi memang untuk kembali. Tapi tidak untuk mematahkan hati kesekian kali.

Jadi akupun berhak untuk melangkah pergi, karena enggan kembali.
Hanya karena kau merasa kesempatan selalu ada, justru kau tengah kehilangan kesempatan itu.
Biar kali ini, kembalimu adalah alasan mengapa aku pergi.